福島第一原発とインドネシアのムリア原発計画 PLTN Fukushima & Muria

豊富な天然資源を抱えるインドネシアも、将来の資源枯渇をふまえて、増大する電力需要を満たす選択肢として原発の導入を計画している。すでにスハルト政権時代に持ち上がった構想だ。その候補地とされている中部ジャワ州ジュパラ県のムリア(Muria)半島部。ジャワ海に面し、後背地にはかつての火山ムリア山(Gunung Muria)が聳え立つ。
国家原子力庁(BATAN)や原子力管理庁(BAPETEN)は、福島原発の事故を受け、地震と津波発生以降のPLTN(原子力発電所)FUKUSHIMAの推移を、各々のホームページを通じて、透明性高く、詳細に報じることに努力している。反原発運動の“津波”が起きることを十分警戒した、冷静かつ謙虚な姿勢を取っているとも言える。
そう言えば、私たち日本国民も、耳にタコができるほど、これまで「原子力発電所の安全性」について聞かされてきた。特に、「日本の原発の安全性は世界と比べてもトップクラス」との説明には、そうかも、と思うこともあった。しかし、総ての“神話”は崩れ去った。

Tingkat Radiasi Kawasan Nuklir Serpong Tidak Terpengaruh Konsekuensi Kecelakaan Nuklir PLTN Fukushima
Serpong (31 Maret 2011). Meskipun terjadi eskalasi paparan radiasi di PLTN Fukushima dalam beberapa hari terakhir, tidak teramati adanya peningkatan radiasi di kawasan Nuklir Serpong (KNS). KNS dilengkapi dengan sistem pemantauan radiasi gama ambien secara kontinu dan terpusat dengan stasiun pantau tersebar di dalam-kawasan. Untuk memastikan tidak adanya peningkatan radiasi akibat kecelakaan nuklir di Fukushima, BATAN meningkatkan pemantauan lingkungan di KNS dan sekitarnya. Tidak hanya radiasi gama ambien yang diamati, komponen lingkungan lain terutama udara dan tanaman dipantau dengan mengukur konsentrasi aktivitasnya. Dari hasil pengukuran sampel udara di kawasan juga tidak teramati peningkatan radioaktivitas.
Nilai batas dosis masyarakat pada grafik merupakan nilai batas dosis yang diturunkan dari nilai batas dosis tahunan, yaitu 1/10 nilai batas dosis pekerja radiasi. Nilai batas dosis pekerja radiasi mengacu pada ICRP 60 sebesar 20 miliSv/tahun. Dengan demikian, nilai batas dosis masyarakat adalah 2 miliSv/tahun atau 0,23 mikroSv/jam.
Penjelasan outage data: pada waktu tertentu tidak ada koleksi data karena server yang digunakan mengalami spike (tegangan turun dalam waktu singkat kemudian sistem Windows menyala kembali). Server telah disetel agar bila terjadi spike, aplikasi pemantau radiasi running secara otomatis sehingga tidak terjadi outage (kekosongan) data lagi. (Syahrir/Gindo).

BAPETEN(Badan Pengawas Tenaga Nuklir・Nuclear Energy Regulatory Agency)
I. PENDAHULUAN
Gempa bumi 9.0 SR yang diikuti Tsunami telah melanda Provinsi Tohoku pada Jum’at 11 Maret 2011 pukul 14:46 waktu setempat. Pusat gempa berada pada jarak 130km dari pantai kota Sendai, prefektur Miyagi, pantai timur pulau Honshu. Pusat dan distribusi kekuatan gempa tersbut dapat dilihat pada Gambar 1.
Gb.1 Pusat dan distribusi kekuatan gempa di Provinsi Tohoku
11(sebelas) buah reaktor nuklir yang sedang beroperasi di 4(empat) kompleks PLTN di daerah tersebut seluruhnya berhenti (shut down) secara otomatis, segera setelah gempa bumi. 11(sebelas) reaktor nuklir tersebut adalah Fukushima I unit 1,2, dan 3, Fukushima II unit 1,2,3 dan 4, Tohoku Onagawa unit 1, 2, dan 3, dan Tokai JAPCO yg secara keseluruhan menghasilkan 9377 MWe (Megawat listrik). Fukushima I unit 4,5, dan 6 dengan kapasitas total 2587 MWe saat itu semuanya dalam kondisi perawatan sehingga tidak beroperasi, namun tetap kena dampak. Onagawa unit 1 sempat tejadi kebakaran pada gedung turbin (bukan gedung reaktor) setelah gempa namun dapat dipadamkan dalam waktu kurang-lebih 8jam dan segera dapat terkendali . Bencana kemudian terjadi pada Fukushima I unit 1,2, dan 3, dan pada hari ke-5 disusul oleh unit 4.
Lokasi PLTN di seluruh Jepang dan status beberapa diantaranya yang berada di provinsi Tohoku sesaat setelah gempa dapat dilihat pada Gambar 2
II. Fukushima I: Kondisi & status saat kejadian
Kompleks PLTN Fukushima I berada di kota Okuma, distrik Futaba, prefektur Fukushima, Jepang yang berjarak sekitar 210km di utara kota Tokyo. Di dalam kompleks Fukushima I, ada 6(enam) buah reaktor nuklir jenis BWR (Boiling Water Reactor), jenis terbanyak di dunia setelah jenis PWR (Pressurized Water Reactor), yang didisain oleh General Electric (Amerika) dan keseluruhannya menghasilkan daya listrik total sebesar 4.7 GW (Gigawat = 4700 Megawat=4.7 juta kilowatt).
Fukushima I merupakan PLTN pertama yang dibangun dan dioperasikan keseluruhannya oleh TEPCO (Tokyo Electric Power Company).

Credit & Caption Photo(© Greenpeace/Paul Hilton)
Ratusan orang berdiri bersama membentuk tulisan "CLEAN ENERGY NOW " (Energi Bersih Sekarang) di tempat yang akan di jadikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di daerah Muria. Pemerintah Indonesia tetap merencanakan untuk membangun PLTN pertama Indonesia walaupun tempat tersebut rawan gunung berapi dan gempa yang bertentangan dengan masyarakat setempat dan para kelompok-kelompok lingkungan hidup.

Warga Semenanjung Muria Tolak Pembangunan PLTN
Media Indonesia(20 Maret 2011)
JEPARA--MICOM: Bencana alam gempa bumi dan tsunami di Jepang hingga berdampak terganggunya reaktor nuklir menimbulkan penolakan warga Semenanjung Muria, terutama warga Desa Balong, Kecamatan Kembang, Kabupaten Jepara, Jawa Rengah, atas kelanjutan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di desa tersebut.
Pemantauan Media Indonesia, di Jepara, Minggu (20/3), pembangunan PLTN di Desa Balong, Kecamatan Kembang, Jepara, tidak terlihat aktif lagi. Bangunan perkantoran miliik badan atom nasional (Batan) sebagai kantor dan embrio pembangunan tersebut juga terlihat lenggang dan tak terawat.
Demikian juga hamparan lahan yang rencananya dipergunakan untuk menempatkan reaktor nuklir juga hanya ditumbuhi semak belukar dan sebagian digunakan warga untuk bercocok tanam.
Sejak aksi unjuk rasa besar-besaran oleh sekitar 5.000 jiwa warga Desa Balong dan didukung oleh para tokoh agama, politik, dan juga cendekiawan dengan cara memblokade jalan desa agar pembangunan PLTN tidak dilanjutkan lagi, aktivitas mulai berhenti.
Dan ketika bencana alam di Jepang yang mengakibatkan terganggunya reaktor nuklir di sana, tekad warga desa tersebut serta warga lain di semenanjung Muria seperti Pati, Kudus, dan Rembang menolak keberadaan nuklir makin kuat.
"Sejak awal kami menolak pembangunan PLTN disini, karena selain membahayakan warga yang tinggal dan hanya berjarak tak lebih dari tiga kilometer, juga mengancam keberadaan warga yang sebagian besar petani," kata Sunaryo, 56, warga Desa Balong.
Hal senada juga diungkapkan oleh Kurniawan, mahasiswa yang juga warga setempat. Untuk masalah energi, Indonesia sebenarnya memiliki cukup banyak sumber.
Nuklir hanya salah satu energi yang ada, namun keberadaannya cukup rawan dan membahayakan warga sekitar sehingga warga menolak secara tegas sejak dimulainya proyek ini tahun 2007 lalu.
Warga lain, Hadi Purwanto, aktivis sosial di Jepara, mengatakan bahwa nuklir bukan satu-satunya alternatif sumber energi, masih ada batu bara, air, maupun angin yang lebih aman. Namun, jika pemerintah ngotot melanjutkan pembangunan ini, warga dan para tokoh agama, politik maupun cendekiawan bertekad untuk menghadang, tidak hanya warga Jepara tetapi juga Semenanjung Muria, seperti Pati, Kudus dan Rembang.
"Dulu Gus Dur juga ikut menolak dan bersama-sama kami menggalang kekuatan untuk menolak PLTN ini, apalagi bencana Jepang semakin membuka mata warga untuk bertekad menolak PLTN," katanya.
Masalah Nuklir di Jepara cukup banyak mengundang perhatian, bahkan hampir sepanjang tahun sejak 2007 berbagai aksi digelar untuk menentang PLTN tersebut baik di daerah Semenanjung Muria maupun di Jakarta yang dimotori para mahasiswa se-Jawa Tengah. (AS/OL-11)
【参考資料・東京電力のホームページより】
原子力発電所の安全対策は「多重防護」を基本に考えられており、「異常発生の防止」「異常拡大の防止」「放射性物質の異常放出の防止」の三段階の安全対策を講じています。
放射性物質の異常放出を防止するための対策1.非常用炉心冷却装置(ECCS) 原子力発電所では一次冷却系主配管の瞬間的破断により原子炉の水がなくなるという事故などを想定し、非常用炉心冷却装置や原子炉格納容器が設けられています。まさかの事故の場合でも、燃料を水づけにして冷却するとともに、格納容器スプレー系によって、格納容器内に漏れた蒸気を冷却、凝縮させて格納容器内の圧力を下げ、気体状となっている放射性物質を大幅に減少させます。さらに残留している放射性物質は、非常用フィルターをとおして低減させるようにしています。
(ECCS:Emergency Core Cooling System)
2.五重の障壁 原子力発電所では環境への放射性物質の放出を極力抑制するため「五重の障壁」によって放射性物質を閉じこめています。
a.ペレット(第1の壁)
核分裂はペレットの中で起こります。核分裂によってできる核分裂生成物(放射性物質)もペレットの中にできます。ペレットはウランの酸化物という化学的に安定したものを高温で陶磁器のように焼き固めたもので、大部分の放射性物質はペレットの中に閉じ込められるようにしています。
b.被覆管(第2の壁)
さらにペレットをジルコニウム合金製の被覆管で覆います。この被覆管は気密につくられていてペレットの外部へ出てきた少量の放射性物質(希ガス)も被覆管の中に閉じ込められ、被覆管が健全であれば外には出ないようにしています。
c.原子炉圧力容器(第3の壁)
数万本ある燃料棒(110万kWの沸騰水型原子炉の場合、約55,000本)のうち、何らかの原因で被覆管が破損し相当量の放射性物質が漏れた場合には、弁と閉じることにより、冷却材中に漏れた放射性物質を燃料全体を収納している鋼鉄製の圧力容器(厚さ約16cm)とそれにつながる配管内に閉じ込め、外部へ出さないようにしています。
d.原子炉格納容器(第4の壁)
圧力容器の外側には、さらに鋼鉄製の格納容器(厚さ約3cm)があり主要な原子炉機器をスッポリと包んでいます。これは原子炉で最悪の事態が発生した場合でも、原子炉から出てきた放射性物質を閉じ込めておくとともに放射能を減らし、周辺における放射線の影響を低く抑えるためのものです。
e.原子炉建屋(第5の壁)
格納容器の外側は、二次格納施設として約1~2mの厚いコンクリートで造られた原子炉建屋で覆い、放射性物質の閉じ込めに万全を期しています。
地震対策 日本は、世界でも有数の地震国といわれています。それだけに原子力発電所の地震に対する安全性については、十分に高いものであることが要求されます。
現在、わが国の原子力発電所は考えられるどのような地震が起きたときでも、設備が壊れて放射性物質が周辺環境に放出される事態に至ることのないよう、土木、建築、機械、地質、地震学など、幅広い分野の技術をもとに、厳重な耐震設計が行われています。
建設予定地周辺を徹底的に調査しています。 揺れの少ない強固な地盤上に建てています。 大きく揺れたときには、原子炉は安全に自動停止します。 考えられる最大の地震も考慮して設計しています。
津波への対策
原子力発電所では、敷地周辺で過去に発生した津波の記録を十分調査するとともに、過去最大の津波を上回る、地震学的に想定される最大級の津波を数値シミュレーションにより評価し、重要施設の安全性を確認しています。また、発電所敷地の高さに余裕を持たせるなどの様々な安全対策を講じています。
http://www.tepco.co.jp/nu/knowledge/safety/safety01-j.html
http://www.tepco.co.jp/nu/knowledge/quake/index-j.html
http://www.tepco.co.jp/nu/knowledge/quake/index-j.html#anchor5
GanbareNIPPON311.wmv - #prayforJapan
http://www.youtube.com/watch?v=WYhFTMsaVQc
【参考Website】
インドネシア国家原子力庁・BATAN(Badan Tenaga Nuklir Nasional=National Atomic Energy Agency)
http://www.batan.go.id/
http://www.batan.go.id/view_news.php?id_berita=1297&db_tbl=Berita
インドネシア原子力管理庁・BAPETEN(Badan Pengawas Tenaga Nukli=Nuclear Energy Regulatory Agency)
http://www.bapeten.go.id/index.php
http://www.bapeten.go.id/modul/data_doc/berita_terkait_pltn_fukushima_akibat_gempa_dan_tsunami/latar_belakang_kecelakaan_pltn_fukushima_2011/Resume-1-bab1-Intro.pdf
http://www.bapeten.go.id/modul/data_doc/berita_terkait_pltn_fukushima_akibat_gempa_dan_tsunami/latar_belakang_kecelakaan_pltn_fukushima_2011/Resume-1-bab2.pdf
Media Indonesia
http://www.mediaindonesia.com/read/2011/03/03/211648/124/101/Warga_Semenanjung_Muria_Tolak_Pembangunan_PLTN
Face Book GBI
http://www.facebook.com/seiichi.okawa#!/seiichi.okawa
この記事へのコメント
いつも拝読させて頂いております。
インドネシアの原子力発電事業には、日本のゼネコンや、東京電力などが関わろうとしていたのでしょうか?
その点を教えていただけませんでしょうか?
ネットで検索してもなかなか記事が出てこないのです。
がんばって探してみます。