画家ニケンさん帰国後の地元紙記事 Berita ttg Niken di DIY

画像

インドネシア文化宮(GBI)で実施中の『ニケン・ララサティ個展』。古都ジョグジャカルタ在住の女性画家ニケンさん。帰国するや、地元紙による“追っかけ”が始まった。日本のメディア同様に、インドネシアのマスコミも“そんなもんだ”。海外で評価を得た途端に、手のひらを反して称賛に走る。その例証は枚挙にいとまがない。
つまりは、その場その場で記事を書いているにすぎない。彼らは概してジャーナリストとしてのまともな志もなければ、理想主義も持ち合わせていない。ところが、海外である程度の評価を得たとたんに、さもその昔から注目していたかのような趣旨の記事をさっさと仕上げる。簡単なものだ。日本のメディアはインドネシアの相方を決して笑えない。
で、ジョグジャカルタ在住のニケン・ララサティ(Niken Larasati)女史の場合。やはり地元紙が極めて好意的に反応した。紙面、そして電子版で彼女とのインタビュー記事を掲載。第三者の評価をベースにやっと地元のアーティストのすごさに気付く。普通なこととは言え、見る目を持った人材の欠如は、日本と余り変わらない。以下、ニケンさんに関するジョグジャカルタ地元紙の“後追い記事”。

【Kedaulatan Rakyat紙の記事】
Niken Larasati pameran di Jepang
http://krjogja.com/read/125300/niken-larasati-pameran-di-jepang.kr

YOGYA (KRjogja.com) - Perupa asal Yogyakarta, Niken Larasati menggelar pameran tunggal di GBI Shinjuku-Ku Tokyo, Jepang pada 17 Maret -19 Juni 2012 dengan menampilkan 22 lukisan bertema Dolanan Tradisional Anak Indonesia.

"Anak-anak sekarang tak mengenal permainan seperti engklek, jamuran yang dimainkan anak zaman dulu. Mereka justru sangat paham permainan yang ada di komputer atau di dunia maya karena permainan yang ada di komputer itu modern," ujar Niken Larasati dalam keterangan tertulisnya,

Menurut Niken dengan bermain anak mendapat pelajaran dan kesempatan melihat berbagai hal dalam kehidupan. Sebab, terlibat interaksi sosial dan emasi dengan pasangan bermainnya. "Disitulah terjadi pembelajaran tenggang rasa, tahu aturan, pengembangan kognitif hingga kemampuan menerima perbedaan, konsekuen dalam menerima kekalahan," tegasnya.

Karena ketakutan segala macam permainan tradisional anak ini punah, harus didokumentasi dengan cara melukis. Bahkan, menarik perhatian Ketua Umum Graha Budaya Indonesia (GBI) Tokyo, Saeiichi Okawa. Niken juga mengajarkan 111 kosakata bahasa Jawa kepada warga di negeri sakura itu. (Fir)

Perkenalkan Dolanan Tradisional Anak Indonesia pada Dunia
http://gudeg.net/id/news/2012/04/6957/Perkenalkan-Dolanan-Tradisional-Anak-Indonesia-pada-Dunia-.html

Yanto (12), warga Gejayan, begitu asyik memelototi layar komputer. Sementara, kedua tangannya sibuk memainkan tombol stik. Tak jarang wajahnya terlihat tegang ketika memainkan "Ninja Saga" di sebuah warnet yang menyediakan game online. Hal sama juga dilakukan Adi (10). Hanya saja Adi memainkan "Point Blank".
Kedua anak ini barangkali bisa menjadi contoh bila anak-anak kita lebih suka nongkrong di warnet selepas sekolah. Mereka tak peduli berapa ribu rupiah yang harus dirogoh dari koceknya agar bisa bermain terus. Ia juga tak peduli bahwa permainan yang dimainkan hanya menegangkan otak, tak menggerakkan tubuh secara keseluruhan sehingga keluar keringat dan memperkuat otot. Yang penting asyik.

Ya pemandangan seperti itu sangat lazim ditemui di warnet game online. Mereka (anak-anak) sangat hapal macam-macam game yang tersedia sperti Ninja Saga atau Orochi. Tapi ketika kita tanyakan kepada mereka tentang permainan Jamuran atau Bekelan, mereka hanya menggelengkan kepala tanda tak tahu.

"Anak-anak sekarang tak mengenal permainan seperti engklek, jamuran yang biasa dimainkan anak-anak jaman dulu. Mereka justru sangat paham permainan yang ada di komputer atau di dunia maya. Mereka bilang, permainan yang ada di komputer itu modern. Pertanyaannya, apakah kalau sudah modern lantas meninggalkan permainan yang tradisional? Ini sungguh memprihatinkan,," keluh Niken Larasati, perupa asal Yogya.

Niken meyakini bila anak-anak memainkan permainan tradisional tubuhnya akan sehat, karena bersinggungan dengan olah raga seperti main gobak sodor. Atau melatih keseimbangan ketika bermain engklek. Pun juga membuat kebersamaan ketika main Jamuran. "Malah ketika bermain Jamuran dengan bergandengan tangan bisa dimaknai mempererat persatuan dan kerukunan," ujar Niken, lulusan SMSR Yogya tahun 1992.

Lewat bermain, dalam pandangan Niken, seorang anak memperoleh banyak pelajaran dan kesempatan melihat berbagai hal didalam kehidupan, karena anak-anak terlibat dalam interaksi sosial dan emosi dengan pasangan bermainnya. "Disitulah terjadi pembelajaran tenggang rasa, tahu aturan, pengembangan kognitif hingga kemampuan menerima perbedaan, konsekuen dalam menerima kekalahan (lapang dada)," tegas Niken.

Ada kekhawatiran bila permainan tradisional ini punah, lenyap ditelan masa serta tak ada dokumentasi. "Mungkin generasi kita masih banyak yang tahu, tapi nanti, 3 generasi berikutnya?," ungkap Niken.

Mengingat dirinya seorang pelukis, maka segala jenis permainan tradisional yang sering ia mainkan kala anak-anak, diwujudkan lewat lukisan di kanvas. Misalnya, permainan Engklek, Jamuran, Bermain Dakon, dan masih banyak lagi.

Ternyata karya lukisannya ini menarik perhatian Seiichi Okawa, Ketua Umum Graha Budaya Indonesia (GBI) di Tokyo. Niken merasa surprise ketika Seiichi Okawa(mantan wartawan Tempo) yang dikenal lewat Facebook begitu serius mengajak pameran di Shinjiku-Ku Tokyo. "Bahkan beliau juga menyempatkan datang ke rumah saya di Kronggahan,Sleman" tutur Niken.

Alhasil, kini ada 22 karya lukisannya yang bertajuk dolanan tradisional anak Indonesia dipamerkan di GBI Shinjuku-Ku, Tokyo, sejak Maret - Juni . Beberapa di antaranya malah sudah laku. "Tapi saya tak mementingkan itu. Yang saya pentingkan adalah menunjukkan pada dunia bahwa dolanan tradisional anak Indonesia ini sungguh menyenangkan kalau dimainkan, mengandung kebersamaan, kerukunan serta ada unsur olah raganya," ungkap Niken yang sedang pulang ke Yogya, Selasa (17/4).

Pameran Tunggal Niken di Jepang mendapat sambutan luar biasa. Animo masyarakat Jepang pada karya Niken cukup tinggi, banyak media lokal meliput pameran tunggalnya. Selama di Jepang, Niken tak hanya memperkenalkan dolanan tradisional anak Indonesia. Ia juga mengajarkan 111 kosakata bahasa Jawa kepada sejumlah orang Jepang. Di antaranya yang belajar adalah Prof, Nobuko Sasaki beserta para dosen kebudayaan universitas - universitas di Jepang yang tertarik dengan keragaman kebudayaan yang ada di Indonesia, di samping keragaman bahasanya.

【Jawa Pos Radar Jogjaの記事(2012.4.19)】
Khawatir Lenyap Ditelan Game Modern
http://www.radarjogja.co.id/berita/utama/24724-khawatir-lenyap-ditelan-game-modern.html

Ternyata bukan hanya dinosaurus yang bisa punah. Permaianan tradisional khas Jawa juga bisa raib seiring pesatnya minat anak memainkan game modern. Pelukis Niken Larasati aktif melestarikannya.
OLEG WIDOYOKO, Jogja
Rendahnya minat anak Indonesia terhadap permainan tradisional membuat perupa muda asal Jogja Niken Larasati resah. Kegelisahan itu diarahkan ke arah kreatif. Dia mengabadikannya dalam lukisan.
”Anak-anak sekarang tak mengenal permainan seperti engklek dan jamuran yang biasa dimainkan anak-anak zaman dulu. Mereka justru sangat paham permainan yang ada di komputer atau di dunia maya,” keluh Niken saat ditemui Selasa (17/4).
Dengan keresahan itu, Niken berupaya memotret kondisi permainan tradisional saat ini. Kampung di mana dia tinggal menjadi objek riset pertama. Setelah itu, dia bergeser ke kampung lain di dekat tempat tinggalnya.
Dari pengamatannya, dia menyimpulkan permainan modern menjadi ancaman serius terhadap mainan tradisional. ”Mereka bilang, permainan yang ada di komputer itu modern. Pertanyaannya, apakah kalau sudah modern lantas meninggalkan permainan yang tradisional? Ini sungguh memprihatinkan," keluh perupa yang lama berproses di Jepang itu.
Niken meyakini bila anak-anak memainkan permainan tradisional tubuhnya akan sehat. Sebab, permainan tradisional bersinggungan erat dengan dengan olahraga. Dia mencontohkan permainan gobak sodor atau permainan keseimbangan semisal engklek. Permainan jamuran juga banyak bergerak.
"Malah ketika bermain jamuran dengan bergandengan tangan bisa dimaknai mempererat persatuan dan kerukunan," ujar Niken, lulusan SMSR Jogja pada 1992 ini.
Lewat bermain, dalam pandangan Niken, seorang anak memperoleh banyak pelajaran dan kesempatan melihat berbagai hal di dalam kehidupan. Ini lantaran anak terlibat dalam interaksi sosial dan emosi dengan pasangan bermainnya.
"Di situ lah terjadi pembelajaran tenggang rasa, tahu aturan, pengembangan kognitif, hingga kemampuan menerima perbedaan, konsekuen dalam menerima kekalahan," tegas Niken.
Dia mengaku punya kekhawatiran permainan tradisional punah, lenyap ditelan masa, dan tak ada dokumentasinya. "Mungkin generasi kita sekarang masih banyak yang tahu. Tapi nanti, tiga generasi berikutnya?" ungkap Niken.
Mengingat dirinya seorang pelukis, segala jenis permainan tradisional yang sering dia mainkan kala anak-anak diwujudkan lewat lukisan di kanvas. Misalnya, permainan engklek, jamuran, dakon, dan sebagainya.
Ternyata karya lukisannya ini menarik perhatian Seiichi Okawa, ketua umum Graha Budaya Indonesia (GBI) di Tokyo, Jepang. Niken merasa terkejut ketika Seiichi, yang mantan wartawan Tempo yang dikenal lewat Facebook itu, begitu serius mengajak pameran di Shinjiku-Ku Tokyo. "Bahkan Beliau juga menyempatkan datang ke rumah saya di Kronggahan, Sleman," tutur Niken.
Alhasil, kini ada 22 karya lukisannya yang bertajuk dolanan tradisional anak Indonesia dipamerkan di GBI Shinjuku-Ku. Pameran dihelat Maret hingga Juni. Beberapa lukisan yang dipamerkan malah sudah laku.
"Tapi saya tak mementingkan itu (karya laku). Yang saya pentingkan adalah menunjukkan pada dunia bahwa dolanan tradisional anak Indonesia ini sungguh menyenangkan kalau dimainkan, mengandung kebersamaan, kerukunan serta ada unsur olahraganya," ungkap Niken.
Pameran tunggal Niken di Jepang itu mendapat sambutan luar biasa. Animo masyarakat Jepang pada karya Niken cukup tinggi. Banyak media lokal meliput pameran ini.
Selama di Negeri Sakura, Niken tak hanya memperkenalkan dolanan tradisional anak Indonesia. Dia juga mengajarkan 111 kosakata bahasa Jawa kepada warga Jepang. Di antaranya adalah Prof Nobuko Sasaki beserta para dosen kebudayaan sejumlah universitas di Jepang. ”Mereka tertarik dengan keragaman kebudayaan yang ada di Indonesia, di samping keragaman bahasanya,” terang Niken.(*.amd)

【Suara Merdeka(2012.4.19)の記事】
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/04/19/115862/Mempopulerkan-Kembali-Dolanan-Tradisional

Mempopulerkan Kembali Dolanan Tradisional
YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Anak-anak sekarang lebih suka nongkrong di warnet selepas sekolah. Mereka tak peduli berapa ribu rupiah yang harus dirogoh dari koceknya agar bisa bermain game. Mereka juga tak peduli bahwa permainan itu hanya menegangkan otak, tak menggerakkan tubuh secara keseluruhan sehingga keluar keringat dan memperkuat otot. Yang penting asyik.
Ya pemandangan seperti itu sangat lazim ditemui di warnet game online. Mereka (anak-anak) sangat hapal macam-macam game yang tersedia sperti Ninja Saga atau Orochi. Tapi ketika kita tanyakan kepada mereka tentang permainan jamuran
atau bekelan, mereka hanya menggelengkan kepala tanda tak tahu.
"Anak-anak sekarang tak mengenal permainan seperti engklek, jamuran yang biasa dimainkan anak-anak jaman dulu. Mereka justru sangat paham permainan yang ada di komputer atau di dunia maya. Mereka bilang, permainan yang ada di komputer itu modern, pertanyaannya apakah kalau sudah modern lantas meninggalkan permainan yang tradisional? Itu sungguh memprihatinkan," keluh Niken Larasati, perupa asal Yogya.
Dia meyakini bila anak-anak memainkan permainan tradisional tubuhnya akan sehat, karena bersinggungan dengan olah raga seperti main gobak sodor. Atau melatih keseimbangan ketika bermain engklek. Pun juga membuat kebersamaan ketika main jamuran. "Malah ketika bermain jamuran dengan bergandengan tangan bisa dimaknai mempererat persatuan dan kerukunan," ujarnya yang lulusan SMSR Yogya tahun 1992 itu.
Mengingat dirinya seorang pelukis, maka segala jenis permainan tradisional yang sering dimainkan kala anak-anak, diwujudkan lewat lukisan di kanvas. Misalnya, permainan engklek, jamuran, bermain dakon, dan masih banyak lagi.
Ternyata karya lukisannya itu menarik perhatian Seiichi Okawa, Ketua Umum Graha Budaya Indonesia (GBI) di Tokyo. Niken merasa surprise ketika Seiichi Okawa (mantan wartawan Tempo) yang dikenal lewat facebook begitu serius mengajak pameran di Shinjiku-Ku Tokyo. "Bahkan beliau juga menyempatkan datang ke rumah saya di Kronggahan,Sleman," tuturnya.
Alhasil, kini ada 22 karya lukisannya yang bertajuk dolanan tradisional anak Indonesia dipamerkan di GBI Shinjuku-Ku Tokyo, sejak Maret-Juni 2012.( Bambang Unjianto / CN32 / JBSM )

【Koran Tempoの記事】
http://koran.tempo.co/konten/2012/04/18/271492/Perupa-Yogyakarta-Kenalkan-Dolanan-Tradisional-di-Jepang


111 Kosakata Bahasa Jawa oleh Niken Larasati ジャワ語の基礎単語111
http://youtu.be/s9ptEYj_ROQ

Kursus Kilat 111 Kosakata Bahasa Jawa oleh niken Larasatiジャワ語の基礎単語111
http://youtu.be/FO6-vHOSetA

画像

講座で使用したジャワ語の基礎111単語表


Ceramah Pelukis Niken Larasati di GBI-Tokyo, Jepang(4) 画家ニケン講演会
http://youtu.be/MLMXKNe9NyM

Ceramah Pelukis Niken Larasati di GBI-Tokyo, Jepang(3) 画家ニケン講演会
http://youtu.be/c6JQF3SMa80

Ceramah Pelukis Niken Larasati di GBI-Tokyo, Jepang(2) 画家ニケン講演会
http://youtu.be/kkNY9kE5UWE

Ceramah Pelukis Niken Larasati di GBI-Tokyo, Jepang(1) 画家ニケンさん講演会
http://youtu.be/cOpF8i9rAPU

画像

第105期インドネシア理解講座の光景


画家ニケンが語るインドネシア子供の遊び2Niken Larasati berbicara ttg Dolanan Anak
http://youtu.be/h-iz-IViue4

画家ニケンが語るインドネシア子供の遊びNiken Larasati berbicara ttg Dolanan Anak
http://youtu.be/R9Mog3Q3Skw

画家ニケンさん東京個展Pameran Tunggal Niken Larasati di GBI-Tokyo, Jepang(Mar-Juni 2012)
http://youtu.be/c6PVprNRIh4

名称】 画家ニケン・ララサティ個展 “ドラナン・アナック(子供の遊びの世界)”
      Pameran Tunggal Pelukis Niken Larasati, Dunia Dolanan Anak 

主催】 インドネシア文化宮(GBI) & じゃかるた新聞
期間】 2012年3月17日(土)~6月16日(土)11:00-17:45。日曜・祝日は閉館。また以下の土曜日も閉館となります。2012年3月24日、4月7日&4月21日、5月19日、6月2日。さらに、激しい風雨を伴う悪天候、さらに取材活動に伴って事前通告無しに、閉めることもありますので、予めご了承お願い致します。
展示品】 新作計22点。インドネシアの子供の遊び道具。
場所】 インドネシア文化宮(GBI) JR高田馬場駅より徒歩約6分。東京富士大学高田記念館正門向かい側のビル1階(添付地図参照)東京都新宿区下落合1-6-8(TEL:03-5331-3310)
入場】 無料
備考・1】 絵画展カタログを無料配布致します。
備考・2】 東京での展示会終了後(2012年6月中旬)、同個展を東京以外の地で実施したい個人・団体からの要望を受け入れます。特に東日本大震災被災地からの関心に即応したいと思っています。


【参考ブログ】

画家ニケンさんの111ジャワ語彙 Bahasa Jawa oleh Niken Larasati
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201204article_17.html
画家ニケンさんのジャワ語講座Kursus Bahasa Jawa, Niken Larasati
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201204article_8.html
画家ニケンさんの講演(動画リポート4) Pak Wardiman ke GBI-Tokyo
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201204article_6.html
画家ニケンさんの講演(動画リポート3-1) Ceramah Niken Larasati di GBI
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201204article_5.html
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201204article_4.html
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201204article_3.html
画家ニケンさんの講演&ジャワ語講座 Ceramah+Bahasa Jawa Niken
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201204article_1.html
今日、画家ニケンさん講演会+ジャワ語講座 Ceramah Niken Larasati
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_31.html
第105期「インドネシア理解講座」のお知らせ Ceramah Niken Larasati
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_30.html
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_27.html
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_26.html
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_25.html
画家ニケンさん個展(動画2~1)Pameran Dolanan Anak Indonesia
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_24.html
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_23.html
画家ニケンが描く子供の遊び1~4 Dolanan Anak Tradisional Indonesia
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_22.html
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_21.html
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_20.html
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_19.html
画家ニケン・ララサティ個展開催が開幕 Pameran Tunggal Pelukis Niken
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_18.html
画家ニケン・ララサティ個展今日から Pameran Tunggal Pelukis Niken
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_17.html
画家ニケン・ララサティ個展開催まで1日 Pameran Tunggal Pelukis Niken
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_16.html
画家ニケン・ララサティ個展開催まで2日 Pameran Tunggal Pelukis Niken
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_15.html
画家ニケン・ララサティ個展開催まで3日 Pameran Tunggal Pelukis Niken
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_14.html
画家ニケン・ララサティ個展開催まで一週間 Pameran Tunggal Pelukis Niken
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_10.html
画家ニケン・ララサティ個展開催まで10日 Pameran Tunggal Pelukis Niken
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201203article_8.html
画家ニケン・ララサティ個展開催のお知らせ Pameran Tunggal Pelukis Niken
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201202article_5.html
来る3月初のインドネシア女性画家個展を開催予定 Pameran Pelukis Wanita RI
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201201article_26.html
来る3月、初のインドネシア女性画家個展を企画中 Pameran Pelukis Wanita RI
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201201article_22.html
ニケンさんが描くジャワ島昔の子供の遊び Dolanan Anak di masa lampau
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201103article_4.html
ジョグジャの女性画家ニケン・ララサティさんNiken Larasati, Pelukis Yogya
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201103article_6.html
インドネシア文化宮活動記録
https://gbitokyo.seesaa.net/article/200610article_2.html
インドネシア文化宮活動記録(インドネシア語)Kegiatan GBI
https://gbitokyo.seesaa.net/article/200610article_4.html
grahabudayaindonesia.at.webry.info/201203/article_2.html
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201202article_29.html
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201202article_26.html
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201202article_12.html
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201202article_6.html
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201202article_5.html
来る3月初のインドネシア女性画家個展を開催予定 Pameran Pelukis Wanita RI
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201201article_26.html
来る3月、初のインドネシア女性画家個展を企画中 Pameran Pelukis Wanita RI
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201201article_22.html
ニケンさんが描くジャワ島昔の子供の遊び Dolanan Anak di masa lampau
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201103article_4.html
ジョグジャの女性画家ニケン・ララサティさんNiken Larasati, Pelukis Yogya
https://gbitokyo.seesaa.net/article/201103article_6.html

この記事へのコメント

この記事へのトラックバック